Api Tak Mampu Membakar Rambut Nabi Muhammad SAW

 

API TAK MAMPU MEMBAKAR RAMBUT MULIA ROSULULLAH ﷺ


Kisah ini disampaikan oleh al-Habib Hamid bin Abu Bakar Barakhwan saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman (Ma’had Guru Mulia al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz).


Pada suatu kesempatan, beliau beserta almarhum Habibana Munzir dan beberapa rakan lainnya berkunjung kepada seseorang yang memiliki koleksi rambut baginda Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. 


Momen yang istimewa, karena rambut mulia itu diperlihatkan kepada khalayak tanpa adanya penutup kaca. Sehingga masing-masing orang boleh melihat, mencium, dan bertabarruk pada rambut baginda Nabi ﷺ.


Ada kejadian unik dari sekian banyak yang hadir, ternyata ada salah seorang yang Majedzub(nyeleneh), mungkin dalam pandangan kita orang tersebut gila, tapi sesungguhnya ia gila (gandrung) karena mahabbahnya yang begitu hebat pada Allah  dan Rasul-Nya.

Nah, tibalah orang Majedzub yang mendapat giliran mencium rambut Nabi. Namun bukannya mencium, ia malah mengeluarkan pemetik api lantas membakar rambut mulia tersebut.

Luar biasanya lagi, disaat yang lain berusaha mencegah tindakan si-Majedzub, sang pemilik koleksi malah tenang-tenang saja, sama sekali tak marah, bahkan cenderung membiarkan.


Lalu si-Majedzub ditanya kenapa melakukan tindakan tersebut (membakar rambut Nabi)? 

Katanya, “Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan”

Sang pemilik koleksi tenang-tenang saja karena beliau sudah tahu bahwa koleksinya itu adalah ASLI peninggalan baginda Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam.


Dan itu terbukti, ketika api yang sempat dinyalakan oleh si-Majedzub menyentuh rambut Nabi, rambut mulia itu tidak meleleh, tidak terkesan dari  terbakar api

Cahaya tidak boleh dikalahkan oleh api. Jangankan hanya api dunia, api neraka pun tak akan mampu membakar baginda Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Beliaulah sumber cahaya, cahaya di atas cahaya.

Komentar